Kamis, 17 Maret 2011

Benarkah Pil Yodium Bisa Mencegah Paparan Radiasi?

Jakarta,
Bocornya radiasi nuklir di Jepang membuat warga dari negara tetangga seperti Korea dan AS (Hawaii) memborong pil yodium yang dipercaya bisa mencegah paparan radiasi. Benarkah pil yodium ini bisa menghambat radiasi?

Pil yodium biasanya mengandung kalium iodida (biasa disebut KI) yang merupakan garam yodium stabil (non-radioaktif). Bentuk garam yodium yang stabil ini dibutuhkan oleh tubuh untuk membuat hormon tiroid.

Jika ada radiasi nuklir yang bocor maka yodium radioaktif akan dilepaskan ke udara dan masuk ke paru-paru atau mengkontaminasi pasokan pangan lokal. Ketika bahan ini masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, makanan atau minuman, maka kondisi ini disebut dengan kontaminasi internal.

Saat terjadi kontaminasi internal, kelenjar tiroid dengan cepat akan menyerap zat kimia ini. Tapi jika seseorang mengonsumsi KI yang bersifat non-radioaktif, maka KI akan bertindak menghambat penyerapan yodium radioaktif dan melindungi kelenjar tiroid dari kerusakan.

Umumnya kelenjar tiroid tidak bisa membedakan antara yodium stabil dan yang radioaktif. Ketika seseorang mengonsumsi KI, maka yodium stabil akan diserap oleh kelenjar tiroid.

Karena kelenjar ini sudah mengandung yodium stabil yang begitu banyak maka akan membuat kelenjar tiroid 'penuh' sehingga tidak bisa lagi menyerap yodium radioaktif untuk 24 jam ke depan, seperti dikutip dari Healthline, Kamis (17/3/2011).

Meski begitu KI ini hanya dapat melindungi kelenjar tiroid dari yodium radioaktif dan tidak bisa melindungi bagian tubuh lain, serta tidak bisa mengembalikan kondisi kelenjar tiorid yang sudah mengalami kerusakan.

Selain itu KI ini juga tidak bisa melindungi tubuh dari unsur-unsur radioaktif lain. Jadi jika yodium radioaktif tidak ada, maka KI menjadi tidak efektif untuk melindungi.

Sangat penting untuk diketahui bahwa KI tidak bisa memberikan perlindungan 100 persen terhadap yodium radioaktif.

Seberapa baik KI melindungi kelenjar tiroid dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

1. Berapa banyak rentang waktu antara kontaminasi yodium radioaktif dengan mengonsumsi KI (semakin cepat seseorang mengonsumsi KI maka semakin baik).
2. Seberapa cepat KI diserap masuk ke dalam darah
3. Berapa jumlah yodium radioaktif yang terpapar


Umumnya kelenjar tiroid janin dan bayi yang paling berisiko mengalami cedera akibat yodium radioaktif. Sedangkan anak-anak dan orang yang memiliki cadangan yodium rendah di tubuhnya juga berisiko mengalami cedera tiroid.
Vera Farah Bararah - detikHealth

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Template by : kendhin x-template.blogspot.com